Sudah berusaha menurunkan berat badan
tetapi masih gagal juga? Kondisi seperti ini sering dialami hampir oleh mereka
yang sedang berusaha menurunkan bobot tubuh. Tidak semua orang yang menjalani
program diet berhasil menurunan berat badan mereka. Banyak hal yang
melatarbelakangi kegagalan tersebut, mulai dari program yang tidak tepat atau
mungkin informasi yang didapat tidak sesuai.
Banyak orang ingin mendapatkan tubuh
ramping dengan cara singkat. Padahal, untuk mendapatkan itu semua seseorang
perlu lebih dulu melakukan perubahan gaya hidup permanen, tidak bisa dengan
cara instan.
Walau demikian ada cara Instan yang
aman dengan cara membuang timbunan seluruh racun yang mengendap selama puluhan
tahun, maka barulah tubuh secara bertahap menurunkan kadar lemak yang menumpuk,
endingnya turun pula berat badannya. Disilah penting menjalani program Detox
Your Body.
Tapi ada kalanya mereka masih nekat
menempuh jalur murah tapi belum tentu berhasil dengan Diet.
Berikut ini adalah 6 alasan yang
mungkin bisa menjelaskan penyebab kegagalan dari program diet Anda.
- Tidak
mendapatkan cukup tidurJoey Shulman, seorang penulis masalah kesehatan
mengatakan, buruknya kualitas tidur sangat menentukan tingkat hormon dalam
tubuh. Seseorang yang merasa lelah mungkin cenderung mengonsumsi makanan yang
tidak sehat. "Orang yang kurang tidur cenderung memiliki sekresi
hormon kortisol berlebih, sehingga mereka lebih gampang stres. Dan itu akan
memicu penyimpanan lemak juga," katanya. Kurang tidur juga menyebabkan
fluktuasi hormon leptin dan ghrelin, yang dapat mempengaruhi apakah Anda merasa
kenyang atau lapar.
- Menjalankan
pola diet jangka pendek Dr David Macklin, dokter keluarga sekaligus
pendiri Weightcare, sebuah perusahaan yang fokus menangani program penurunan
berat badan mengatakan, menjalani program diet tanpa ada target yang ingin
dicapai seperti misalnya membatasi kebiasaan dan perilaku makan akan membuat
rencana diet Anda gagal.
Menurut Macklin, diet yang setengah-setengah cenderung membuat seseorang tidak fokus pada perubahan jangka panjang. "Kebanyakan orang ingin mendapatkan hasil dengan cepat dan menemukan cara mudah untuk menurunkan berat badan, dan khawatir untuk mengubah kebiasaan mereka," katanya. - Makan
di malam hariSalah satu yang menjadi masalah dengan
makan di malam hari adalah bahwa orang tidak mendapat cukup makan di siang
hari," kata Dr Arya Sharma, kepala Cardiovascular Obesity Research and
Management di University of Alberta
"Jika Anda lelah dan lapar di malam hari, Anda akan cenderung makan apa saja yang menurut Anda enak (seperti junk food) dan mengkonsumsi sebagian besar kalori ketika metabolisme Anda sedang melambat akibat kurang makanan pada siang hari," tambahnya. - Salah ngemil makananBagi sebagian orang, kebiasaan ngemil mungkin dianggap baik, sementara yang lainnya menganggap itu bencana," kata Sharma. Menurut Sharma, kunci untuk ngemil sehat adalah dengan berusaha mengontrol keinginan ngemil dan tidak mudah menyantap camilan hanya karena Anda merasa lapar.
- Terlalu banyak makanGary Taube, penulis buku terkenal dan kontributor responden untuk majalah Science berpendapat bahwa makanan yang kaya karbohidrat adalah penyebab utama epidemi obesitas. Sementara beberapa ahli medis mengklaim bahwa membatasi asupan karbohidrat dapat membuat orang tidak sehat. Taube mengatakan, menurut penelitian, pola makan setiap orang pada dasarnya harus rendah roti, biji-bijian dan bahkan buah buahan.
- Bosan
menjalani rutinitas latihanMenjalani rutinitas latihan yang sama persis
setiap hari memang sulit dan terkadang membosankan. Dalam buku pertamanya
berjudul 5 Factor Fitness, Harley Pastnernak, seorang instruktur kebugaran
merekomendasikan supaya setiap orang melakukan jenis latihan yang berbeda
setiap hari dalam seminggu, di mana masing-masing jenis latihan berfokus pada
bagian tubuh yang berbeda.
Variasi itu, kata Pasternak, bisa dilakukan dengan mengubah intensitas latihan atau beralih dari latihan cardio menjadi latihan ketahanan. Hal ini menurutnya penting sehingga Anda tidak bosan. "Setidaknya lakukan satu hal berbeda setiap hari," ujar Pasternak.